by Arin Dwi Katrina

Selasa, 07 November 2017

Rindu



Hasil gambar untuk rindu tere
“Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Mulailah dengan damai menerima masa lalumu. Buat apa dilawan? Dilupakan? Itu sudah menjadi bagian hidup kita. Peluk semua kisah itu. Berikan dia tempat terbaik dalam hidupmu. Itulah cara terbaik mengatasinya. Dengan kau menerimanya, perlahan-lahan, dia akan memudar sendiri. Disiram oleh waktu, dipoles oleh kenangan baru yang lebih bahagia.” 

Kutipan itu saya ambil dari novel bang Tere Liye yang berjudul Rindu, saya suka banget sama tulisan beliau. Dari sekian banyak bukunya baru saya baca 2 judul, daun yang jatuh tak pernah membenci angin dan Rindu. Dari novel Rindu  ini banyak hal-hal yang dipetik di dalamnya.
Siapa sih yang gak pernah terjebak di dalam masa lalu? Setiap orang pasti memiliki satu hal yang tidak bisa dilupakan. Baik sesuatu hal yang manis dan sesuatu hal yang buruk.
Saya memiliki satu masa lalu yang sulit sekali untuk dilupakan, bagaikan mimpi buruk. Selalu datang, seolah-olah tidak pernah hilang dari memori ingatan. Bukan, bukan tentang kisah roman picisan. Bukan. Melainkan tentang kehidupan. Tentang sebuah takdir yang begitu kejam.
Tapi waktu tidak akan pernah peduli, ia tetap berjalan, berganti hari, berganti bulan, berganti tahun. Tidak pernah sekali pun berhenti sejenak dan membiarkan kenangan itu pudar, lalu menghilang. Tidak pernah.
Melainkan keikhlasan yang akan memudarkan segala kenangan pahit itu. Terima takdir, terima kenangan pahit itu. Dan benar seperti kutipan bang Tere Liye. Kenangan itu akan memudar dengan sendirinya. Biarkan mengalir, terima, dan bersahabat dengan takdir.
Setelah saya membaca buku Rindu ini sampai habis, saya jatuh cinta. Benar-benar jatuh cinta. Di dalam buku Rindu ini banyak mengisahkan perjalanan, pelajaran, tentang kehidupan. Apa sih yang paling penting di dunia ini? Menjalani suatu kehidupan yang baik, bermanfaat, agar bisa berhenti di pemberhentian terakhir yang hakiki. Bukan pemberhentian sementara atau hanya sekadar transit. Bukan.

I try not to miss you ,but in the end I still do.
3

3 komentar: